Mengapa ini penting? Karena laut bukan hanya urusan nelayan atau pemerintah. Ia menyangkut kehidupan semua orang yang bergantung pada pesisir: pelaku UMKM, wisatawan, perempuan pengolah hasil laut, hingga generasi muda yang kelak mewarisi bumi ini. Dalam konteks itu, Pokmaswas adalah simbol kedaulatan masyarakat menjaga ruang hidupnya sendiri.
Ke depan, keberadaan Pokmaswas harus dipandang bukan sebagai pelengkap birokrasi, melainkan sebagai pilar pengawasan dan pendidikan hukum berbasis komunitas. Mereka perlu difasilitasi, dilindungi, dan dilibatkan dalam perencanaan kebijakan. Yang paling penting: mereka tidak boleh dibiarkan sendiri.
Pantai Akebay memberi kita pelajaran penting. Bahwa ketika masyarakat diberi ruang, diberdayakan dengan pelatihan yang tepat, dan didukung secara konsisten, maka laut bisa dijaga bukan dengan paksaan, melainkan dengan kesadaran. Dan kesadaran, jauh lebih kuat daripada sekadar patroli.

SALOI.ID menerima karya tulisan berupa opini, ilmiah populer, kolom, maupun artikel termasuk ilustrasi karikatur dan karya foto yang berkaitan dengan pembangunan desa dari perorangan atau komunitas yang merupakan karya orisinil dan belum pernah dimuat di media lainnya.
Kiriman karya harap disertai identitas lengkap dan bagi komunitas disertai identitas ketua yang dapat dikirimkan melalui surel kontak@saloi.id atau whatsapp 082188456810 (Emeng). Untuk karya tulis, redaksi berhak menyunting tulisan tanpa mengurangi maksud dan tujuan tulisan.
Pastikan setiap karya bukan hasil plagiasi, belum dipublikasikan di tempat lain serta tidak melanggar hak cipta ataupun bermuatan diskriminatif serta tidak mengandung unsur pornografi, judi dan kekerasan serta menyinggung SARA.
SALOI.ID tidak bertanggung jawab atas suatu karya yang dianggap melanggar hak cipta seseorang atau pihak lain, serta berhak untuk menghapus postingan suatu karya jika terbukti hasil plagiat, melanggar hukum atau ketentuan yang dibuat SALOI.ID.