Pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang merupakan program Presiden Prabowo Subianto, terus mendapat respon dari warga desa di Provinsi Maluku Utara (Malut). Terbaru, dua desa masing-masing satu dari Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dan Kabupaten Halmahera Utara (Halut), disebutkan juga telah membentuk Kopdes Merah Putih di desanya.
Ternate, SALOI.ID
Selain desa Tokaka di Halmahera Selatan yang telah membentuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, dua desa lainnya juga telah melaksanakan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) sebagai bagian dari cikal bakal pendirian Kopdes Merah Putih.
Berdasarkan informasi yang disadur SALOI.ID dari buletinmalut.com, Desa Dagasuli, Kecamatan Loloda Kepulauan, Kabupaten Halmahera Utara (Halut) adalah salah satunya. Pembentukan badan pengurus koperasi merah putih itu berlangsung di gedung pertemuan desa dan kemudian memilih Riswan Djen selaku ketuanya.

Kepala Desa Dagasuli, Ahmad Amun, mengatakan, Kopdes yang dibentuk itu bertujuan agar mendorong perekonomian masyarakat di desa. Pembentukan itu sendiri berlangsung pada Minggu (27/04/2025) malam.
Sementara, ketua Kopdes, Riswan Djen mengatakan, Kopdes Merah Putih yang dibentuk, jadi energi sosial bagi masyarakat dan kemudian ini merupakan program unggulan yang diprioritaskan.
Dirinya juga bakal melihat sumber daya yang sangat berpotensi untuk dimanfaatkan. Kami juga akan prioritaskan Air Haul diolah menjadi air mineral,” tutupnya sebagaimana dilansir buletinmalut.com pada 28 April 2025.
Sementara itu, satu desa lainnya yang juga telah membentuk Kopdes Merah Putihnya, berdasarkan informasi yang disadur SALOI.ID dari malutpost.com, adalah Desa Pelita, Kecamatan Mandioli Utara, Kabupaten Halmahera Selatan.
Pembentukan Kopdes Pelita sendiri dilakukan melalui hasil Musdesus pada 22 April 2025 yang menghasilkan keputusan mengangkat Salim Barmawi selaku ketua Kopdes Merah Putih Pelita.
Untuk diketahui, sebagaimana telah dirilis SALOI.ID sebelumnya, sedikitnya sudah tebentuk 81 Kopdes di empat kabupaten dengan rinciannya 61 di Halmahera Tengah (Halteng), 17 di Halmahera Selatan (Halsel), dua di Halmahera Timur dan satu di Halmahera Utara.
Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Maluku Utara, Wa Zaharia, di enam kabupaten kota lainnya, masih dalam proses dan sedang melakukan sosialisasi.
Berdasarkan data dari dinas tersebut pula, saat ini terdapat 1.358 unit koperasi yang tersebar di 10 kabupaten dan kota. Dari jumlah itu, hanya sekitar 998 atau 73,49 yang masih aktif dan beraktivitas. Sementara jumlah koperasi yang berstatus Koperasi Unit Desa atau KUD berjumlah sebanyak 72 dimana hanya 19 (26,39 persen) yang masih aktif. Sementara sisanya sebanyak 53 (73,61 persen dinyatakan tidak lagi aktif.
Pemerintah pusat sendiri menargetkan terbentuknya 80 ribu Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia. Untuk Provinsi Maluku Utara sendiri, berdasarkan informasi resmi yang diperoleh SALOI.ID, tidak ditargetkan jumlah yang harus dipenuhi untuk memenuhi kuota 80 ribu koperasi itu.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos dalam kesempatan menyampaikan sambutannya pada pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rapat Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026 di Ternate, pada 24 April 2025, melontarkan gagasan pembentukan 10 pilot project Kopdes Merah Putih atau masing-masing satu di setiap kabupaten dan kota.
“Mari kita uji coba 10 saja dulu. Dari yang sudah ada, dikonversi jadi Kopdes. Kita fokus dulu ke satu Kopdes. Jadikan pilot project. Jika berhasil, selanjutnya baru diimplementasi dan dikembangkan ke koperasi eksisting lainnya yang sudah ada,” pinta Gubernur perempuan pertama di Maluku Utara itu.