Desa Soasangaji sendiri dikelilingi oleh sumber daya alam (SDA) yang memiliki banyak potensi baik pertanian termasuk pariwisata. Apalagi berada di kawasan lingkar tambang nikel yang olehnya masyarakatnya melalui Kopdes ini akan turut serta terlibat dalam pengelolaan SDA ini.
Apalagi selama ini desa tersebut memiliki unit usaha lain yakni Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) yang sudah banyak berkontribusi dan menyumbangkan pendapatan asli desa (PAD) dari usaha yang dijalankanya.
“Alhamdulillah, soal kehadiran Kopdes, pihak BUM Desa merespon secara baik. Bahwa ini kalau dikolaborasikan, pasti keduanya akan maju,” pungkasnya.

Desa Soasangaji saat ini dikepalai Sahatu M. Saleh yang juga ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Provinsi Maluku Utara. Di tahun 2025 ini, desa tersebut mendapatkan kucuran dana desa sebesar Rp.849.815.000. Desa yang bertetangga dengan Desa Soalaipoh itu memiliki Indeks Desa Membangun (IDM) dengan nilai 0,6563 dengan status sebagai desa “Berkembang” di tahun 2024.