Tantangan dan Peluang
BUM Desa dan BUM Desma pada kenyataannya menghadapi berbagai tantangan yang dapat menghambat operasionalisasinya dalam pemberdayaan ekonomi desa.
Salah satu tantangan utama adalah kurangnya modal. BUM Desa seringkali kesulitan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang memadai guna memulai atau mengembangkan usaha. Ketidakpastian dalam pengelolaan keuangan masyarakat dan minimnya investasi dari pihak luar turut menjadi faktor yang memperumit situasi ini.

Selain itu, sumber daya manusia (SDM) yang terbatas menjadi hambatan signifikan dalam efektivitas operasional kedua entitas ini. Seringkali, anggota yang terlibat dalam pengelolaan usaha belum memiliki keterampilan yang memadai untuk mengelola dan mengembangkan bisnis secara profesional.
Hal ini mengarah pada pelayanan yang kurang optimal dan kemampuan adaptasi yang terbatas terhadap perubahan permintaan pasar.
Kebijakan dan regulasi yang belum mendukung juga menjadi tantangan, di mana seringkali ada birokrasi yang rumit dan tidak memadai untuk mendukung pelaksanaan usaha.
Namun, di tengah tantangan tersebut, terdapat sejumlah peluang yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan lebih lanjut. Kemajuan teknologi, seperti digitalisasi dalam pemasaran dan pengelolaan usaha, menawarkan cara baru untuk meningkatkan efisiensi dan jangkauan pasar.
Selain itu, dukungan dari lembaga pemerintah serta organisasi non-pemerintah dapat memberikan pelatihan, pendanaan, dan akses ke sumber daya lainnya, yang penting bagi pengembangan kapasitas BUM Desa dan BUM Desma.
Strategi yang dapat dilakukan meliputi pelatihan keterampilan bagi anggota, kolaborasi dengan pihak ketiga untuk sumber pendanaan, serta pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi dan pemasaran. Dengan pendekatan yang tepat, tantangan yang dihadapi dapat dikurangi dan peluang yang ada dapat dimaksimalkan.